AYAH, PEMILIK CINTA YANG TERLUPAKAN
Kisah tentang kasih sayang seorang
ayah kepada anaknya yang tak pernah Nampak dan di akui
Biasanya, bagi seorang anak terutama bagi anak perempuan yang
sudah dewasa dan tinggal jauh dari orang tuanya, akan sering merasa rindu sekali
dengan ibunya . mungkin karena ibu lebih sering menanyakan keadaannya di
bandingkan dengan ayahnya. dibalik kekhawatiran ibu, ayah juga ikut khawatir dan
tanpa dia tau ayah jugalah yang sering mengingatkan ibu untuk menelepon dan
menanyakan kabar anaknya. Tetapi, tanpa di sadari anaknya sering mengatakan
bahwa hanya ibulah yang paling bisa
mengerti dan perduli terhadap dia, berbeda sekali dengan
ayah yang selalu sibuk
dengan pekerjaannya tanpa ada waktu luang untuk dia.
Sebenarnya, Ayah punya
alasan tersendiri kenapa dia sibuk
seperti itu, semua itu ayah lakukan untuk bisa membahagiakan anaknya dan bisa
mencukupi semua kebutuhan yang diinginkan oleh anaknya. Buktinya,
pada saat dia menangis merengek meminta sesuatu yang dia inginkan ibu menatap dengan iba. Tapi, ayah akan mengatakan dengan tegas “Boleh” tapi tidak sekarang. Semua itu ayah lakukan karena untuk mendidik anaknya agar tidak menjadi anak yang manja dengan tuntutan yang selalu harus di penuhi.
pada saat dia menangis merengek meminta sesuatu yang dia inginkan ibu menatap dengan iba. Tapi, ayah akan mengatakan dengan tegas “Boleh” tapi tidak sekarang. Semua itu ayah lakukan karena untuk mendidik anaknya agar tidak menjadi anak yang manja dengan tuntutan yang selalu harus di penuhi.
Ketika anaknya
melanggar jam malam ayahnya, maka yang
dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggu anaknya sampai pulang
dengan hati yang sangat khawatir. Tetapi, ketahuilah bahwa seluruh paksaan dan
aturan yang dilakukan ayah itu semata-mata demi kebaikan anaknya. Ketika
anaknya sudah beranjak menjadi gadis dewasa dan harus pergi untuk menuntut ilmu
yang lebih tinggi lagi ke kota lain, ayah hanya bisa tersenyum sambil member
nasihat dan menyuruh anaknya untuk berhati-hati. Padahal, dalam hatinya ayah
ingin sekali menangis dan memeluk dia dengan erat seperti ibu. Tapi, badan ayah
terasa kaku untuk melakukan semua itu. Yang ayah lakukan hanya menghapus
sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundak anaknya sambil berkata
“jaga dirimu baik-baik ya sayang” ayah melakukan itu semua agar anaknya kuat.
Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Terkadang seorang anak sering melupakan peranan ayah di balik
perhatian ibu. Tetapi, ayah tetaplah pelindung utama bagi anak-anaknya. Seorang
ayah tak akan begitu tampak cintanya, ia selalu menyembunyikan cintanya di
balik kelembutan ibu. Rindu terhadap anaknya senantiasa terpendam di balik
ketegasannya. Sayangnya, begitu sejati dibalik kekerasannya dalam mendidik
anaknya dan menjadikan anak-anaknya sebagai manusia yang bisa berarti dan
berguna bagi orang lain. Kasihnya, akan terlihat setelah ia tiada. Pesannya
akan tersimpan saat kita mengenang kalimat-kalimat pedas untuk anaknya , anak
yang selalu ingin dijaga dan diayominya.
Cintanya sangat utuh serta bisa di rasakan ketika ia telah meninggalkan
kita dan kelembutan seorang ayah baru terasa ketika ia telah meninggalkan kita
untuk selamanya.
Seorang ayah hadir untuk melindungi, bekerja untuk menghidupi,
bertahan untuk mengayomi, ayah tak ingin terlihat member dan ayah pergi saat
anaknya mulai menyadari bahwa betapa besar semua yang telah ikhlas ia berikan
untuk keluarganya selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar