kanker
serviks.
Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak di Indonesia setelah kanker
payudara. Bahkan diperkirakan, setiap 1 jam 1 orang perempuan di Indonesia
meninggal dunia karena kanker serviks.
Kanker
serviks atau yang juga dikenal dengan kanker leher rahim yaitu sejenis kanker
yang 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Kanker ini dapat hadir
dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker serviks tidak terlihat
sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh.
Penyebab
Kanker Serviks
Human
papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama kanker serviks,
sekitar 70% kasus kanker serviks di dunia terjadi karena infeksi dari virus
tersebut. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan
waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses
penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses
HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Karena
itu, Vaksinasi Kanker Serviks sangat dianjurkan.
Gejala
Kanker Serviks
Pada
stadium awal gejala kanker serviks hampir tidak ditemukan, bahkan bisa
tanpa gejala. Namun, pada stadium lanjut, gejala kanker serviks mulai muncul,
seperti perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati
haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-kuningan, berbau dan
bercampur darah).
Cara
Mencegah Kanker Serviks
Pencegahan
terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian
vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat
adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan
pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui
suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Beriktut
tiga jenis pencegahan kanker serviks :
- Pencegahan primer, yaitu usaha untuk mengurangi atau menghilangkan kontak dengan karsinogen untuk mencegah inisiasi dan promosi pada proses karsinogen.
- Pencegahan sekunder, termasuk skrining dan deteksi dini untuk menemukan kasus-kasus dini sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan.
- Pencegahan tertier, merupakan pengobatan untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar